ALC FH UNAIR / Artikel
Legal Due Diligence : Kemampuan yang Harus Dimiliki.
Jumat, 5 Juli 2024, Legal Due Diligence (LDD) atau uji tuntas dari segi hukum merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh profesi hukum. LDD merupakan kegiatan investigasi atau peninjauan secara menyeluruh yang biasanya dilakukan oleh para pihak yang akan melakukan transaksi bisnis.
Lantas apa pentingnya dilakukan LDD? Sama halnya saat kita hendak membeli mobil bekas bahwa yang terlebih dahulu akan kita periksa segala aspek yang relevan (seperti kelengkapan surat menyurat, kondisi eksterior maupun interior, performa mesin, dst.), Adapun tujuan dari LDD adalah memastikan bahwa semua aspek hukum dari suatu transaksi (atau sebelum transaksi) telah diperiksa dengan teliti dan seluruh risiko telah diidentifikasi serta dinilai sebelum keputusan transaksi dibuat.
Adapun LDD perlu dipahami dengan baik oleh penyusun LDD (konsultan hukum) maupun pembaca (pemegang saham, direksi, atau siapapun yang terlibat dalam transaksi bisnis). Harapannya LDD dapat menjadi suatu sarana untuk mengetahui secara menyeluruh sebelum dilakukannya suatu transaksi bisnis.
Keterampilan Dasar yang Wajib Dimiliki
- Memiliki kemampuan analisis hukum yang memadai.
Melaksanakan LDD berarti melakukan pemeriksaan terhadap aspek hukum perusahaan. Sebagian besar kegiatan LDD adalah melakukan pemeriksaan atas dokumen perusahaan seperti akta pendirian, anggaran dasar, perizinan berusaha, dan perjanjian materiil.
Selain itu, dalam pemeriksaan dokumen perusahaan dibutuhkan pula pengetahuan prinsip-prinsip hukum yang memadai untuk ditelaah berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Seperti contohnya bagaimana jika saat pemeriksaan ditemukan bahwa perizinan berusaha telah berakhir? Bagaimana konsekuensinya? Jika tidak dapat dilakukan perpanjangan, seberapa besar risikonya akan berdampak pada transaksi?
- Keterampilan komunikasi yang efektif.
LDD mengharuskan akses atau penyediaan atas informasi maupun dokumen perseroan yang relevan guna dilakukan penelaahan oleh konsultan hukum. Dalam hal tersebut, konsultan hukum perlu memiliki keterampilan komunikasi yang efektif kepada pemangku kepentingan maupun pihak yang berwenang.
Contohnya, konsultan hukum dapat meminta seorang legal officer dalam penyediaan salinan akta maupun dokumen perseroan lain melalui virtual data room yang berbentuk cloud drive yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun. Tentunya konsultan hukum terlebih dahulu mengirimkan request list dan berkorespondensi dengan legal officer menggunakan bahasa yang efektif.
- Ketelitian dan ketekunan
Sifat LDD yang merupakan pemeriksaan atas aspek hukum dalam suatu perusahaan melalui penelaahan dokumen perseroan yang jenis dan jumlahnya tidak sedikit membutuhkan keterampilan ketelitian yang menyeluruh. Jangan sampai dalam melakukan penelaahan dokumen melewatkan detail-detail kecil yang bisa berdampak besar.
Contohnya, dalam melakukan penelaahan atas dokumen akta perubahan anggaran dasar, seringkali konsultan hukum kurang memperhatikan perubahan komposisi modal oleh pemegang saham sehingga hal tersebut berdampak pada hak-hak yang seharusnya diterima oleh pemegang saham. Selain itu, hal tersebut berdampak pula pada kewajiban pemegang saham untuk secara nyata menyetorkan uang ke dalam rekening atau kas perseroan.
- Penggunaan teknologi.
LDD merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu dan tenaga pengerjaan yang tidak sedikit serta sering kali konsultan hukum dituntut oleh para pihak untuk menyelesaikan laporan LDD dalam waktu yang efektif.
Oleh karena itu penggunaan teknologi seperti collaborative software maupun cloud drive dapat membantu beberapa konsultan hukum dalam mengerjakan project LDD secara bersamaan untuk menyelesaikan laporan LDD secara tepat dan efisien. Selain itu, penggunaan data visualisation software dipandang mampu untuk menyajikan finding saat LDD kepada pemangku kepentingan secara tepat dan efektif.
Kesimpulan
Pelaksanaan LDD memerlukan kemampuan analisis hukum yang memadai, keterampilan komunikasi yang efektif, ketelitian dan ketekunan, serta penggunaan teknologi. Konsultan hukum harus memeriksa dokumen perusahaan, seperti akta pendirian dan perizinan, dan memahami prinsip-prinsip hukum untuk menilai risiko.
Disamping itu, komunikasi yang efektif diperlukan untuk mengakses informasi dan dokumen relevan dari pemangku kepentingan. Adapun ketelitian sangat penting dalam menelaah dokumen agar tidak melewatkan detail kecil yang berdampak besar. Selain itu, penggunaan teknologi seperti perangkat lunak kolaboratif dan cloud drive dapat meningkatkan efisiensi dalam menyelesaikan laporan LDD.
Penulis: Arivigo Pranata